50 Best Kasur Ad Images in 2020 - BigSpy

“Bu, Fadlan menang bu lomba ngaji tadi! Juara 2!” “Bu, Fadlan pamit dulu ya, mau main basket di lapangan. Sebelum maghrib udah pulang kok.” “Bu, nanti kalau adek-adek udah gedean dikit, Fadlan ajak ngaji juga ya Bu. Biar bisa pada juara juga, kayak Fadlan…” --- Dalam hening kamar RS tempat Fadlan terbaring, Bu Ita hanya dapat berharap ia dapat mendengar suara riang Fadlan lagi di rumah. Dalam koma Fadlan terbaring, penggumpalan darah di otak mengancam jiwanya, dan Bu Ita serta Pak Tedi tak tahu kapan ia akan bangun kembali… Mereka tak mengira, satu sore saat Fadlan pamit ingin bermain basket seperti biasa, akan jadi hari terakhir mereka mendengar suaranya. Dalam perjalanan ke lapangan, Fadlan diserempet motor dan kepalanya terbentur trotoar. Walau tubuhnya tak tergores parah, namun Pak Tedi dan Bu Ita yang langsung bergegas ke RS begitu mereka mendapat panggilan menyadari Fadlan kritis saat ia tak menanggapi panggilan mereka. Dokter bilang, ada penggumpalan darah akibat benturan tersebut di dua tempat, bagian atas kepala dan batang otaknya. Alhasil, 9 hari Fadlan terbaring tak sadarkan diri, matanya hanya setengah terbuka sementara tubuhnya berjuang bernapas lewat ventilator. Dokter bilang, tak ada pilihan lain buat Fadlan selain operasi, atau penggumpalan tersebut akan membuatnya terkena komplikasi dan lumpuh selamanya... Dalam doa Bu Ita berjuang demi putranya, sementara Pak Tedi tak lelah menawarkan jualan minuman jahenya ke warung-warung di ibukota. Panas dan hujan ia tembus tanpa mengeluh, wajah Fadlan yang tak berdaya terpampang di pikirannya. Namun dengan penghasilan pas-pasan, terlebih di masa wabah, Rp100jt untuk operasi Fadlan begitu berat di pundaknya. Harta benda habis dijual, kemana lagi ia harus berpaling? Di rumah, Al Quran yang Fadlan biasa gunakan untuk mengaji, tak lagi tersentuh dan mulai berdebu. Begitu juga bola basketnya yang teronggok di kasur, menunggu Fadlan pulang bersama kedua adiknya. #OrangBaik, yuk kita berikan kembali masa kecil Fadlan yang bahagia padany
















Koleksi kasur Fabelio untuk #Nyamannya tidur kamu. Yuk, dapatkan furnitur sesuai #NyamannyaKamu sekarang melalui website fabelio.com Langsung chat di website & dibantu oleh virtual assistant kami. 🌟 Mengapa Harus di Fabelio? 1. Garansi 2 tahun 2. 30 hari Gratis Pengembalian 3. Bisa Cicilan 0% #Fabelio #BelanjaFurniture #NyamannyaKamu










“Bu, Fadlan menang bu lomba ngaji tadi! Juara 2!” “Bu, Fadlan pamit dulu ya, mau main basket di lapangan. Sebelum maghrib udah pulang kok.” “Bu, nanti kalau adek-adek udah gedean dikit, Fadlan ajak ngaji juga ya Bu. Biar bisa pada juara juga, kayak Fadlan…” --- Dalam hening kamar RS tempat Fadlan terbaring, Bu Ita hanya dapat berharap ia dapat mendengar suara riang Fadlan lagi di rumah. Dalam koma Fadlan terbaring, penggumpalan darah di otak mengancam jiwanya, dan Bu Ita serta Pak Tedi tak tahu kapan ia akan bangun kembali… Mereka tak mengira, satu sore saat Fadlan pamit ingin bermain basket seperti biasa, akan jadi hari terakhir mereka mendengar suaranya. Dalam perjalanan ke lapangan, Fadlan diserempet motor dan kepalanya terbentur trotoar. Walau tubuhnya tak tergores parah, namun Pak Tedi dan Bu Ita yang langsung bergegas ke RS begitu mereka mendapat panggilan menyadari Fadlan kritis saat ia tak menanggapi panggilan mereka. Dokter bilang, ada penggumpalan darah akibat benturan tersebut di dua tempat, bagian atas kepala dan batang otaknya. Alhasil, 9 hari Fadlan terbaring tak sadarkan diri, matanya hanya setengah terbuka sementara tubuhnya berjuang bernapas lewat ventilator. Dokter bilang, tak ada pilihan lain buat Fadlan selain operasi, atau penggumpalan tersebut akan membuatnya terkena komplikasi dan lumpuh selamanya... Dalam doa Bu Ita berjuang demi putranya, sementara Pak Tedi tak lelah menawarkan jualan minuman jahenya ke warung-warung di ibukota. Panas dan hujan ia tembus tanpa mengeluh, wajah Fadlan yang tak berdaya terpampang di pikirannya. Namun dengan penghasilan pas-pasan, terlebih di masa wabah, Rp100jt untuk operasi Fadlan begitu berat di pundaknya. Harta benda habis dijual, kemana lagi ia harus berpaling? Di rumah, Al Quran yang Fadlan biasa gunakan untuk mengaji, tak lagi tersentuh dan mulai berdebu. Begitu juga bola basketnya yang teronggok di kasur, menunggu Fadlan pulang bersama kedua adiknya. #OrangBaik, yuk kita berikan kembali masa kecil Fadlan yang bahagia padany


“Bu, Fadlan menang bu lomba ngaji tadi! Juara 2!” “Bu, Fadlan pamit dulu ya, mau main basket di lapangan. Sebelum maghrib udah pulang kok.” “Bu, nanti kalau adek-adek udah gedean dikit, Fadlan ajak ngaji juga ya Bu. Biar bisa pada juara juga, kayak Fadlan…” --- Dalam hening kamar RS tempat Fadlan terbaring, Bu Ita hanya dapat berharap ia dapat mendengar suara riang Fadlan lagi di rumah. Dalam koma Fadlan terbaring, penggumpalan darah di otak mengancam jiwanya, dan Bu Ita serta Pak Tedi tak tahu kapan ia akan bangun kembali… Mereka tak mengira, satu sore saat Fadlan pamit ingin bermain basket seperti biasa, akan jadi hari terakhir mereka mendengar suaranya. Dalam perjalanan ke lapangan, Fadlan diserempet motor dan kepalanya terbentur trotoar. Walau tubuhnya tak tergores parah, namun Pak Tedi dan Bu Ita yang langsung bergegas ke RS begitu mereka mendapat panggilan menyadari Fadlan kritis saat ia tak menanggapi panggilan mereka. Dokter bilang, ada penggumpalan darah akibat benturan tersebut di dua tempat, bagian atas kepala dan batang otaknya. Alhasil, 9 hari Fadlan terbaring tak sadarkan diri, matanya hanya setengah terbuka sementara tubuhnya berjuang bernapas lewat ventilator. Dokter bilang, tak ada pilihan lain buat Fadlan selain operasi, atau penggumpalan tersebut akan membuatnya terkena komplikasi dan lumpuh selamanya... Dalam doa Bu Ita berjuang demi putranya, sementara Pak Tedi tak lelah menawarkan jualan minuman jahenya ke warung-warung di ibukota. Panas dan hujan ia tembus tanpa mengeluh, wajah Fadlan yang tak berdaya terpampang di pikirannya. Namun dengan penghasilan pas-pasan, terlebih di masa wabah, Rp100jt untuk operasi Fadlan begitu berat di pundaknya. Harta benda habis dijual, kemana lagi ia harus berpaling? Di rumah, Al Quran yang Fadlan biasa gunakan untuk mengaji, tak lagi tersentuh dan mulai berdebu. Begitu juga bola basketnya yang teronggok di kasur, menunggu Fadlan pulang bersama kedua adiknya. #OrangBaik, yuk kita berikan kembali masa kecil Fadlan yang bahagia padany












































Lebih Murah Beli Kasur di Inthebox! Langsung diantar ke depan rumah. FREE ONGKIR dan FREE PILLOW* khusus pembelian di Website Inthebox. Promo TERBATAS


Lebih Murah Beli Kasur di Inthebox! Langsung diantar ke depan rumah. FREE ONGKIR dan FREE PILLOW* khusus pembelian di Website Inthebox. Promo TERBATAS


















Untuk Anda yang sibuk, memiliki waktu untuk bermain bersama si Kecil sangatlah berharga. Untuk itu, pastikan kebersihan ruangan di rumah selalu terjaga agar Anda dan keluarga dapat bermain lebih nyaman di rumah. Gunakan Philips SpeedPro FC6723 alat penyedot debu dan kotoran yang bisa bantu membersihkan rumah secara menyeluruh dan lebih cepat, memiliki mode 2-in-1 stick vacuum dengan unit genggam yang dapat dilepas pasang untuk membersihkan lantai, kolong meja, sofa, kasur, hingga langit-langit. Juga dilengkapi teknologi Motor PowerBlade yang dapat menghasilkan kecepatan udara tinggi untuk menghisap debu dan kotoran lebih cepat bersih dan presisi. Klik http://to.philips/6181GFejN untuk informasi lengkap dan membeli produknya.


